Pertambangan bukan hal asing bagi masyarakat, terdapat dampak negatif pertambangan dari kegiatan yang sangat berkaitan dengan aktivitas manusia ini. Meskipun hasil pertambangan mempunyai manfaat untuk kehidupan dan menjadi salah satu sumber pendapatan negara, tetapi, menimbulkan dampak, sebagai berikut.
1. Aktivitas Pertambangan Dapat Merusak Lingkungan
Selain mengurus perizinan usaha tambang dengan bantuan jasa pengurusan IUJP, pengusaha tambang juga perlu mengetahui dampak negatif dari pertambangan. Salah satu dampak negatif dari aktivitas pertambangan yaitu merusak lingkungan sekitarnya.
Karena hasil tambang didapatkan dengan melakukan penggalian sampai masuk ke dalam bumi, hasil dari galian akan membentuk lubang. Selain lubang, bisa juga terbentuk terowongan sampai cekungan yang ukurannya tidak kecil.
Contohnya bisa ditemukan pada Pulau Kalimantan, banyak dijumpai kolam yang terbentuk karena penggalian batubara. Karena banyak kolam yang tidak ditimbun kembali, dan dibiarkan dalam waktu lama. Ketika hujan tiba, maka bekas galian itu berubah menjadi kolam.
2. Mengakibatkan Pencemaran Lingkungan
Kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan aktivitas pertambangan, sudah tidak terhitung lagi. Misalnya, pencemaran sungai yang disebabkan limbah hasil pertambangan yang langsung dibuang, tanpa diolah terlebih dahulu.
Limbah pertambangan tersebut akan dibawa aliran sungai hingga menuju lautan, yang berimbas kerusakan ekosistem air laut. Hal itu bisa menyebabkan rusaknya terumbu karang dan matinya ikan-ikan, karena keracunan limbah pertambangan.
Dampak negatif pertambangan tidak hanya sungai yang tercemar, namun, kendaraan besar yang mengangkut hasil tambang juga memunculkan polusi udara. Kendaraan besar yang melintas itu, akan memunculkan debu-debu berterbangan, mengakibatkan udara menjadi kotor, serta tidak layak dihirup manusia.
3. Mengubah Bentuk Bentang Alam Bumi
Tujuan dari aktivitas pertambangan adalah menemukan sumber daya alam yang berada di dalam bumi, dengan menggalinya. Aktivitas tersebut pastinya mengubah bentuk dari bentang alam bumi, terutama kegiatan penambangan yang memakai teknik open pit.
Contoh dari dampak ini seperti, hilangnya sungai yang disebabkan timbunan material atau terjadinya pendangkalan yang ekstrem. Contoh lainnya adalah bukit yang berubah menjadi jalanan maupun dataran rendah.
Baca juga: 5 Jenis Pakaian Pelindung Diri – Sesuai Standar K3
4. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
Sebelum ditemukannya sumber daya alam yang berada di bawah bumi yaitu hasil tambang. Sebagian besar daerah itu jauh dari pemukiman warga, sehingga kehidupan flora dan fauna tidak terganggu.
Tetapi, sesudah aktivitas pertambangan dimulai, banyak fauna serta flora yang hilang hingga mati, disebabkan kerusakan habitatnya. Flora dan fauna Indonesia asli Indonesia yang terancam punah bisa dikatakan banyak.
Berbagai upaya bisa dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat pertambangan, contohnya, menghindari zona lindung. Jika dibiarkan, maka bisa berdampak pada keanekaragaman hayati di sekitar pertambangan, akan menghilang serta punah, seiring berjalannya waktu.
5. Mengancam Keselamatan Pekerja Tambang
Dampak negatif pertambangan juga bisa mengancam keselamatan para pekerja tambang, serta warga yang bermukim di sekitar area pertambangan. Misalnya, ketika menjalankan penambangan emas, maka pekerja akan menggali bumi hingga tercipta terowongan panjang, sempit, serta berliku.
Ketersediaan oksigen pada lorong itu, sangat sedikit, pekerja berisiko mati lemas, karena kekurangan oksigen, risiko lainnya adalah terowongan runtuh. Sementara, bahaya yang mengintai warga yang bermukim di sekitar area pertambangan, seperti banjir bandang hingga tanah longsor.
Dibalik melimpahnya hasil pertambangan, ada dampak negatif pertambangan yang membahayakan manusia dan lingkungan, sehingga perlu ditangani. Selain mendirikan usaha tambang, pengusaha tambang perlu memikirkan upaya hingga tindakan untuk menangani dampak negatif tersebut.